PEMBUKAAN RAKER KEPALA SEKOLAH TINGKAT SMP
Pembukaan Raker Kepala Sekolaha Tingkat SMA diawali dengan doa pembukaan, pemukulan gong oleh P Yosep Yuki Hartandi dan menyanyikan Mars YPK Don Bosco KAM yang dipandu oleh Bapak Tumpak Banjarnahor (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dari SMP St. Thomas 3 Medan).
Arahan dan Bimbingan dari P. Yosep Yuki Hartandi
Arahan dan bimbingan dari P Yosep Yuki Hartandi. Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai adalah perpanjangan tangan Bapa Uskup. Kita adalah rasul-rasul Pendidikan. Pemimpin yang melayani. Komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dan Pastor Paroki (kolaborasi). Setiap sekolah harus membuat Analisa SWOT. Setiap sekolah membuat jadwal dan program 1 (satu) tahun pelajaran dan disosialisasikan kepada orang tua siswa. Kepala Sekolah harus melibatkan guru dalam penyusunan anggaran dana BOS. Pengajuan izin dan cuti sesuai dengan peraturan yayasan dan permohonan izin dan cuti harus diberikan ke yayasan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari-H. Kepala Sekolah harus mensosialisasikan peraturan pokok kepegawaian kepada guru dan pegawai. Kepala Sekolah harus optimis menyesuaikan uang pembangunan dan uang sekolah bagi siswa baru. Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai harus bekerja sama memikirkan tunggakan uang sekolah dan hendaknya menjadi bahan rapat untuk menemukan solusi mengatasinya. Kepala Sekolah harus memahami isi surat edaran atau surat keputusan sebelum disosialisasikan kepada guru dan pegawai. Apabila ada kutipan lain yang dibuat di sekolah, harus ada izin dari yayasan. Habitus baru dan budaya mutu dipromosikan di sekolah masing-masing. Nasihat untuk Kepala Sekolah: Kepala Sekolah tidak boleh meremehkan siswa karena siswa mempunyai kecerdasan, minat, bakat dan potensi tingkat tertentu. Siswa adalah makhluk Allah yang bisa ditumbuhkembangkan. Kepala Sekolah harus yakin bahwa kompetensi guru bisa ditingkatkan melalui program supervisi pembelajaran.
Arahan dan Bimbingan dari Sekretaris Yayasan Ibu Dra. Ursula Rajagukguk, M.Si
Membangun karakter. Apabila Kepala Sekolah loyo, maka Guru dan Pegawai juga akan loyo. Alhasil, sekolah juga akan menjadi loyo. Supaya sekolah mempunyai nilai jual, maka perlu membangun karakter. Apabila ada masalah di sekolah, maka diselesaikanlah di sekolah selagi masih mampu. Karakter sangat memprihatinkan di masa ini. penyebabnya adalah perkembangan globalisasi. Tahun 2045 dicanangkan Indonesia Emas. Mencita-citakan SDM yang berkualitas dan berkarakter mulia. Sekolah harus memasukkan nilai-nilai kekatolikan dan nilai-nilai spiritualitas St. Yohanes Bosco ke dalam buku pendidikan karakter dan buku mata pelajaran. Penggerak Indonesia Emas adalah generasi muda yang saat ini masih duduk di bangku sekolah. Marilah kita memulai dari hal-hal kecil. Dalam jangka waktu 5 tahun ini, kita harus mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan berkarakter mulia. Misalnya pentingnya karakter membuang sampah pada tempatnya dan budaya antri. Hal itu merupakan harapan Bapa Uskup dalam homilinya pada waktu Natal Bersama di GOR Disporasu pada hari Sabtu, 14 Januari 2023. Tidak hanya teori tetapi harus dipraktekkan. Membangun karakter harus menjadi harapan kita bersama.
Arahan dan Bimbingan dari Bapak Saut Aritonang
Strategi Peningkatan Mutu. Dokumen dalam perencanaan berbasis data, yaitu RKJM 4 tahunan, RKT dan RKAS. Dalam RKJM 4 tahunan, ada visi. Hanya Kepala Sekolah yang mempunyai visi. Pertanyaan: bagaimana supaya sekolah tidak defisit dan strategi jitu apa yang dibuat supaya siswa bertambah? Pasal 51 PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dikatakan bahwa pungutan sekolah mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan yang berdasarkan pada rencana strategis, RKT dan anggaran tahunan. BOS dalam perencanaan berbasis data: Permendikbud Ristek Nomor 63 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS; Rekomendasi Rapor Pendidikan, Hasil FGD berdasarkan SPMI dan RKAS yang sudah sinkron. Dana BOS digunakan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Yayasan tidak boleh mengintervensi dana BOS karena dana BOS secara penuh dan mutlak dipertanggungjawabkan oleh Kepala Sekolah. Pengadaan barang/jasa di sekolah harus melalui SIPLah. Melaksanakan apa yang ada di dalam RKAS. Apabila membelanjakan item yang tidak ada di dalam RKAS, maka hal itu bisa menjadi temuan. Kepala Sekolah tidak boleh menyimpan dana BOS karena akan menjadi salah satu temuan. Seluruh temuan wajib dikembalikan kepada Negara.
Berharap supaya diperoleh data dari sekolah yang 1 (satu) unit. Misalnya, SD, SMP dan SMA yang berada di lokasi yang sama. Berapa persen siswa dari SD ke SMP dan dari SMP ke SMA pada 1 (satu) unit itu? Setelah selesai Penerimaan Siswa Baru, akan diumumkan kinerja Kepala Sekolah. Ke whatsapp group perlu dimasukkan prestasi-prestasi sekolah. Kelebihan-kelebihan sekolah akan dilihat dan dinilai oleh orang tua sehingga bersedia memasukkan anaknya untuk bersekolah di sekolah kita. Kita mau membuat sekolah kita menjadi sekolah profesional.
Arahan dan Bimbingan dari Bendahara Yayasan Ibu Veronica
Penerimaan, pengeluaran, surplus dan defisit sekolah. Yayasan akan mengupayakan kesejahteraan untuk guru dan pegawai. Data terupdate bahwa dari 31 sekolah SMP, 11 sekolah surplus dan 20 sekolah defisit. Akan direncanakan untuk kenaikan gaji bagi guru dan pegawai.
Standar sekolah harus ke atas. Jangan berbanding ke bawah tetapi berbandinglah ke atas. Jangan takut menaikkan uang pembangunan dan uang sekolah. Carilah peluang dan berinovasi untuk meningkatkan jumlah siswa di sekolah. Sekolah katolik mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu pendidikan karakter. Tutuplah kelemahan sekolah dengan mencari peluang dan berinovasi. Apabila pegawai kolektor mencurigakan di sekolah supaya segera melaporkan ke yayasan. Apabila pegawai kolektor membutuhkan pelatihan supaya segera dilaporkan ke yayasan untuk diberikan pelatihan.
Arahan dan Bimbingan dari Bapak Hendrik H. Sitompul
Bapak Hendrik H. Sitompul datang bukan sebagai politisi tetapi sebagai pengusaha. Niat baik yang kita lakukan, jangan bertentangan dengan regulasi yang ada. Sekolah harus taat pada aturan yang dibuat oleh Pengurus Yayasan. Kita harus menyatukan persepsi kita karena kegiatan rapat kerja ini tidak pernah dibuat di kepengurusan sebelumnya. Dengan kegiatan rapat kerja ini, Pengurus Yayasan ingin melihat kelebihan dan kekurangan sekolah. Kepala Sekolah adalah pimpinan sekolah. Kepala Sekolah harus mampu bekerja sama dengan guru dan pegawai dan harus transparan supaya guru dan pegawai tidak menggerutu di sekolah. guru dan pegawai. Kepala Sekolah harus menjadi pimpinan, panutan dan nahkoda yang baik. Kita semua berada dalam 1 (satu) payung, yaitu payung YPK Don Bosco KAM. Sekolah tingkat SMP harus mempunyai standar yang sama sehingga dirasa perlu untuk saling mendukung dan saling membantu. Semua sekolah tingkat SMP harus berkolaborasi untuk meningkatkan sekolah masing-masing. Misalnya, pergantian antar guru.