Sejarah Ringkas YPK Don Bosco KAM
Pada awalnya Keuskupan Agung Medan, atas nama gereja mendirikan sekolah-sekolah Katolik tanpa banyak memikirkan adanya kepengurusan Yayasan yang formal.
Semua sekolah Katolik yang didirikan Keuskupan Agung Medan berada dalam satu naungan yang disebut Yayasan Seksi Pendidikan KAM, dimana pelaksana dominan dari hierarki/biarawan-biarawati atau orang awam yang dihunjuk untuk itu, bahkan managemennya diserahkan kepada Sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah bekerjasama dengan Pastor Paroki setempat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya sekolah Katolik KAM berdiri dimana-mana di Keuskupan ini dan juga dituntut oleh Undang-Undang Yayasan maka sekolah-sekolah Katolik yang dulunya berada di Yayasan Seksi Pendidikan KAM dialihkan di berbagai Yayasan seperti:
1. Yayasan Budi Murni KAM
2.Yayasan Don Bosco KAM
3.Yayasan Uskup Agung Sugiopranoto KAM
4.Yayasan Santo Yoseph KAM
5.Yayasan Santo Alberto KAM
dimana masing-masing mempunyai kepengurusan sendiri.
Walaupun bersumber dari Visi-Misi yang sama, Visi Keuskupan Agung Medan, namun semua Yayasan ini mempunyai Visi-Misi masing-masing pula, yang tentu akan membawa dampak adanya perbedaan, sebut saja dalam hal strategi, keuangan dan managemen misalnya.
Dengan adanya pertimbangan dari hasil analisa yang mendalam maka di tahun 2012 lahirlah kebijakan yang baru dari Pembina Yayasan untuk menyatukan kepengurusan Yayasan menjadi satu kepengurusan dengan struktur yang baru pula dengan tetap mempertahankan eksistensi Yayasan masing-masing.
Dengan adanya managemen yang baru ini diharapakan akan membawa pengaruh positip yang besar,diantaranya: efisiensi, kesamaan visi-misi, kebersamaan antar unit/sekolah sampai ke peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru/pegawai.
Badan Pengurus Harian ke lima Yayasan ini mengurus 135 sekolah mulai dari tingkat TK sampai tingkat Politeknik, yang berlokasi di beberapa daerah seperti :
Medan, Binjai, TanahKaro, TebingTinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Daslab, Tj. Balai, Tobasa, Taput, Samosir dan Aceh Tenggara.
Setiap kebijakan baru tentu ada plus minusnya yang menjadi tantangan untuk ke depan,misalnya hal pengawasan. Untuk mengawasi 135 sekolah tentu membutuhkan pemikiran yang intens untuk menciptakan satu system sehingga control dari Yayasan dan self control di sekolah dapat berfungsi dengan baik dan benar. Begitu juga halnya untuk menyeragamkan dan melancarkan implementasi segala peraturan, baik yang bersifat administratif, manegerial maupun yang berkaitan dengan kesejahteraan akan membutuhkan pemikiran yang besar pula.
Untuk mengantisipasi itu semua maka di tahun 2015 lahir lagi kebijakan baru dari Pembina yaitu mengecilkan jumlah Yayasan Keuskupan Agung Medan dari 5 yayasan menjadi 3 Yayasan yaitu:
- YPK Santo Yosep KAM berdomisili di Kota Pematang Siantar
- YPK Don Bosco KAM (penggabungan dari YPK Budi Murni, YPK Uskup Agung Sugiopranoto dan YPK Don Bosco ) berdomisili di Kota Medan
- YPK Santo Alberto KAM berdomisili di Kota Medan
Demikianlah riwayat singkat Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Keuskupan Agung Medan, atau yang lebih dikenal dengan YPK Don Bosco KAM yang memiliki Motto :
Guru adalah Oase dan Dian
Terima kasih